Tuesday, August 25, 2009

Koleksi Lagu-Lagu Itje Trisnawaty

Itje Trisnawaty lahir pada tahun 1962 di Tasik Malaya, Jawa Indonesia. Penyanyi cantik bersuara khas ini memulakan karier nyanyinya sejak tahun 1979. Popularitinya mulai meningkat semenjak dia bertemu dengan Eddy Sud, Koordinator Artis Safari yang dikenal bertangan dingin menghasilkan artis-artis yang berjaya. Kariernya semakin menanjak setelah berkahwin dengan Eddy Sud. Sejumlah album yang dihasilkannya laris di pasaran ketika itu.

Lagu-lagu hitsnya antara lain adalah: Diam-Diam Mesra Cipt. Pompi (1982), Dibelai Cipt. Muchtar B (1983), Duh Engkang Cipt. Muchtar B (1989), Madu Merah Cipt. Muchtar B (1990), Lenggang Kangkung Cipt. Muchtar B (1992), Aku Cinta Kamu Cipt. (Alm.) Latief Khan (1995), Cemburu Karena Sayang, Cipt Muchtar B (1993), Satu Malam Cipt. Muchtar B (1995), Singgasana Cinta Cipt. Yudhi Hana (1996), Reog Ponorogo Cipt. Hendro Saky (2001), dll.. Meskipun demikian, sosok Itje Trisnawati yang identik dengan lagu DUH...ENGKANG ini merupakan salah satu legenda di dunia musik dangdut yang tidak akan dilupakan khususnya di hati para peminatnya. Album Duh Engkang terjual sehingga 2 juta unit dan Itje berhasil membina sebuah Masjid di Tasikmalaya khabarnya.

Anugerah Yang Diterima:
1. Peraih HDX Awards 1984 Kategori Album Dangdut Terlaris : Album NGGAK LAGI-LAGI AH (Cipt. Eddy Lestaluhu)
2. Peraih HDX Awards 1988 Kategori Album Baru Terlaris : Album DUH...ENGKANG (Cipt. Muchtar Beewafa)
3. Peraih GOLDEN CASSETE HDX Awards 1989 : Album Terlaris 1989 (Terjual Lebih Dari 1 Juta Kaset)
4. Peraih Piala Puncak Prestasi Artis MONITOR-BASF 1990 : Lagu BETUL APA TIDAK (Cipt. Muchtar Beewafa)
5. Peraih HDX Awards 1990 Kategori Album Dangdut Terlaris : Album MADU MERAH (Cipt. Muchtar Beewafa)
6. Peraih HDX Awards 1991 Kategori Album Baru Terlaris : Album DANA ASMARA (Cipt. Muchtar Beewafa)
7. Piala Khusus Peraih 5 Kali HDX Awards (1992) : Tahun 1984, 1988, 1989, 1990 dan 1991.
Album solo Itje sebenarnya tidak ada diedarkan di Malaysia kecuali album seleksi yang memuatkan lagunya bersama artis lain. Koleksi terbaiknya pernah diedarkan oleh Music Valley Sdn. Bhd. Walaubagaimanapun banyak lagu hits Itje yang dinyanyikan oleh artis Malaysia seperti Madu Merah, Dana Asmara, Duh Engkang (Ditukar Judulnya). Lagu Itje yang jarang dikatakan adalah Bukan Cerita Dusta (Cipt. Eddy Lestaluhu) pada tahun 1985 yang mengandungi banyak lagu merdu iringan Mara Karma.

Album The Best Of Itje Trisnawaty edaran Music Valley

Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Itje Trisnawaty - Aku Cinta Kamu
  • Itje Trisnawaty - Atas Nama Cinta (Aziz Thalib)
  • Itje Trisnawaty - Badai Biru (Eddy Lestaluhu)
  • Itje Trisnawaty - Bunga Dan Kumbang (Hendro Saky & Itje Trisnawaty)

  • Itje Trisnawaty - Madu Merah (Muchtar B)
  • Itje Trisnawaty - Ning Nang Ning Nong (Endang Raes)
  • Itje Trisnawaty - Dana Asmara (Muchtar B)
  • Itje Trisnawaty - Lenggang kangkung (Muchtar B)

  • Itje Trisnawaty - Cemburu Karena Sayang (Muchtar B)
  • Itje Trisnawaty - Tinggal Bilang Saja Bang (Mara Karma)
  • Itje Trisnawaty - Kau Kasihku (Mas CM)
  • Itje Trisnawaty - Betul Apa Tidak (Muchtar B)

  • Itje Trisnawaty - Satu Malam (Muchtar B)
  • Itje Trisnawaty - Singgasana Cinta (Yudhiana)
  • Itje Trisnawaty - Aduh-Aduh Cinta (Pop - Pompy)


    Salah satu daripada album pop Itje Trisnawaty berjudul Aduh-Aduh Cinta (Ciptaan Pompy). Sebuah lagi lagu pop popularnya berjudul Cinta Dibibir Senja ciptaan Pance F Pondaang.


    Album Seruling Cinta mengandungi lagu hits Tinta Merah, ciptaan Muchtar Beewafa @ Muchtar B


    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Itje Trisnawaty - Aku Cinta Kamu
  • Itje Trisnawaty - Bayanganmu
  • Itje Trisnawaty - Duh Engkang
  • Itje Trisnawaty - Rindu Berat
    Muchtar B dan OM Beewaafa merupakan penggubah dan Orkes Melayu yang paling banyak menghasilkan lagu hits untuk Itje Trisnawaty. Hits terhebatnya adalah Duh Engkang yang telah dihasilkan dalam berbagai versi Dangdut


    Antara album awal Itje Trisnawaty bersama Mara Karma
  • Sunday, August 23, 2009

    Merry Andani - Koleksi album Merry Andani

    Merry Andani atau nama sebenarnya Mariam Syarifah merupakan antara salah seorang penyanyi terbaik. Nama dan imejnya mungkin lebih hampir kepada penyanyi pop. Namun kelebihannya lebih kepada lagu Dangdut. Album-Album Merry Andani di Malaysia diedarkan oleh Incitec Enterpriise sejak tahun 1993 lagi. Nama Merry di Malaysia mula dikenali setelah kedatangannya bersama Anis Marsella, Babby Ayu, Helvy Maryand, Mila Roza dan Almarhum Poppy Mercury untuk memperomosikan album mereka iaitu Seleksi 20 Super Hits Boom Disco Dangdut. Lagu Merry yang paling popular ketika itu berjudul Dinding Pemisah.

    Merry Andani atau juga dikenali dengan nama Merry Meriam pada awalnya banyak menyanyikan lagu Dangdut irama Mandarin.Dalam erti kata yang lain beliau telah memperbanyakkan versi dangdut ketika itu. Komposer yang bertanggungjawab diera itu adalah Jeffery Bule yang sebelumnya banyak menciptakan lagu buat Atie Adyatie .Dengarkan saja lagu2nya Dinding Pemisah, Pelabuhan Hati, Daun Kering Bersemi Lagi, Di Batas Kota Dan Banyak lagi. Sebelumnya Merry telah mencipta hits dengan lagu Sinarilah (Ciptaan Deddy Dores)dengan sedikit kesan rock bersama Golden Hand Studio (Pimp Indra Abdullah. Album solo Merry yang lain bersama Golden Hand Studio adalah Dua Hati Terjerat Cinta, Mobil Asmara Dan Lainnya.

    Merry juga telah berduet dengan Farid Hardja dalam kombinasi Dua Irama (Dangdut Dan Disco)dengan judul lagu Aku Milikkmu. Bersama Jeffery Bule beliau menghasilkan lagu duet Julaeha. Bersama Anis Marsella dan Baby Ayu mereka membentuk Trio Bam dengan lagu hits Itu Bibir Jangan Memble. Setelah itu lahir pula duet bersama Anis Marsella dan Farid Hardja dengan nam Trio FAM yang hits dengan lagu Ayam (lagu asal Malaysia, Jalil Hamid). Album duet Merry yang lain adalah Anak Mama bersama 4 gadis Musica Studio iaitu Anis Marsela, Baby Ayu dan Nini Carlina. Bersama Zoel Anggara juga lahir hits Mas Kamu Koq Loyo

    Lagu-Lagu Hits Merry yang lain adalah:
    * Biarkan Aku Sendiri @ Denpasar Moon versi Indonesia
    * Denpasar Moon
    * Maafkan Kasih
    * Cintaku Padamu (Oa. Ita Purnamasari)
    * Seribu Rupiah (Versi Dangdut dan Disco Remix)
    * Maria Mersedes
    * Kaulah Segalanya (Versi Disco Dangdut, Oa Ruth Sahanaya)




    Kompilasi Merry Andani bersama Teressa Teng






    Seribu Rupiah merupakan salah satu lagu handalam Merry Andani. Terdapat dalam dua versi iaitu Dangdut Asli dan Disco Remix. Lagu ini merupakan ciptan Rudy Anand.




    Album yang dihasilkan bersama Farid Hardja berjudul Dua Irama iaitu, Disco dan Dangdut


  • Merry Andani - Air Mata Kekasih (Awan Toha)
  • Merry Andani - Bersatu Dalam Mimpi (Awan Toha)
  • Merry Andani - Biarkan aku Sendiri (Sabah Habas Mustafa)
  • Merry Andani - Buat Apa (Awan Toha)
  • Merry Andani - Bunga Cinta (Awan Toha)

  • Merry Andani - Cintaku Padamu (Youngky S & Maryati)
  • Merry Andani - Daun Kering Bersemi Lagi (Awan Toha)
  • Merry Andani - Di Batas Kota (Awan Toha)
  • Merry Andani - Julie (Duet Mario - Awan Toha)
  • Merry Andani - Kaulah Segalanya (Tito soemarsono)

  • Merry Andani - Kenangan Manis (Awan Toha)
  • Merry Andani - Maafkan Kasih (Jeffery Bule)
  • Merry Andani - Pelabuhan Hati (Awan Toha)
  • Merry Andani - Pelukan Terakhir (Awan Toha)
  • Merry Andani - Prahara Cinta (Awan Toha)
  • Merry Andani - Tak Kubayangkan (Awan Toha)
  • Merry Andani - Terhempas (Awan Toha)
  • Merry Andani - Rambut (Eddy Lestaluhu)
  • Merry Andani - Seribu Rupiah (Rudy Anand)

    * Lagu-Lagu Ciptaan Awan Toha hanyalah pada lirik sahaja kerana melodi lagu ini kebanyakannya melodi lagu Mandarin





  • Merry Merriam - Andai Kau Kembali
  • Merry Merriam - Antara Senyum Dan tangis
  • Merry Merriam - Di Hatimu Ada Noda
  • Merry Merriam - Dua Hati Terjerat Cinta
  • Merry Merriam - Gila Bercumbu
  • Merry Merriam - Isharat Cinta
  • Merry Merriam - Kembalilah Issabela
  • Merry Merriam - Pelangi Tak Pernah Abadi
  • Merry Merriam - Raja Tega (Imam Badawie)
  • Merry Merriam - Sama-Sama Rindu (NN)

  • Latief Khan - Putus Cinta

    Latief Khan seorang penyanyi dan pencipta lagu dangdut terkenal. Banyak lagu samada nyanyiannya sendiri atau yang dicipta untuk artis lain yang popular. Namun saya beliau tidak dapat meneruskna kariernya kena telah menyahut panggilan Illahi. Nama Latief Khan mula dikenali semenjak lagu Basah-Basah Bibir nyanyiannya menjadi hits pada hujung 80an. Ini di Ikuti oleh lagu Izinkan Aku Mencintaimu, Issabella Bercinta, Masih Adakah Cintamu, Putus Cinta dan album solonya yang terakhir berjudul Talak Satu Bisa Bersatu. Selain ini beliau juga banyak menghasilkan album kompilasi bersama artis-artis lain.



    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Latief Khan - Dinda (Latief Khan)
  • Latief Khan - Jala-Jala Cinta (Latief Khan)
  • Latief Khan - Permainan Cinta (Awab B))
  • Latief Khan - Putus Cinta (Latief Khan)
  • Latief Khan - Rana (Latief Khan)





    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Latief Khan - Hukum Mati (Bahrudin & Latief Khan)
  • Latief Khan - Izinkan aku Mencintaimu (Hamdan Att)
  • Latief Khan - Jurang Pemisah (Tahir Hadi)
  • Latief Khan - Takkan Mundur (Sartono & Tommy K)
  • Latief Khan - Terlambat (Bahrudin & Awang Reza)
  • Epoll - Gempak Dangdut

    Epol muncul di saat Genre Disco Dangdut begitu popular di Malaysia. Hanya muncul dengan satu alabum sahaja berjudul Gempak Dangdut. Mengandungai lagu hits Terlanjur Cinta dan lagu-lagu hits dangdut Indonesia dalam versi baru seperti Rahasia Cinta (Evie Tamala)dan Pusing Lagi (Anis Marsela). lagu Terlanjur Cinta agak mirip seperti lagu Macarena, yang juga sedang hits ketika itu.

    Kusairy - Siti Suraya

    Kusairy bukanlah penyanyi dangdut pada mulanya. Beliau adalah anggota kumpulan @group The Melodies berasal dari Bandar DiRaja Kuala Kangsar Perak Darul Ridzuan. Populariti Dangdut yang naik mendadak pada tahun 90an membuatkan syarikat rakaman Brite Lux mengeluarkan album solo Kusairy berjudul Siti Suraya pada tahun 1997. Album tersebut berjaya dan melonjakkan nama Kusairy di kelompok salah seorang penyanyi Dangdut lelaki di Malaysia.


    Monday, August 17, 2009

    Meggy Z - Mata Air Cinta

    Album Meggy Z tahun 1999 ini mengandungi banyak lagu hits antaranya Mata Air Cinta (Judul Album), Teras Biru dan lagu Evergreen Jandaku. Album ini juga menampilkan ramai pemuzik (Musisi) terkenal seperti Ukat S (Netral Group)dan Mara Karma (Kharisma Group). lagu Teras Biru juga pernah dirakamkan semula oleh Kristina mengikut versinya.


    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Meggy Z - Anissa (Chandra MD)
  • Meggy Z - Berat Sebelah (Toto Ario)
  • Meggy Z - Jandaku (NN)
  • Meggy Z - Pahitnya Cinta (Safei Sroop)
  • Meggy Z - Seribu Benang Cinta (Latief Khan)
  • Meggy Z - Teras Biru (Solid AG)
  • Meggy Z - Mata Air Cinta (Toto Ario)
  • Meggy Z - Permisi

    Kesemua dari Album Permisi adalah menarik dan baik sekali terutama dari sege susunan muziknya. Hampir semua lagu dicipta oleh pencipta dan penggubah terkenal seperti Safei Sroop, Erike LB dan Taufik Hidayat. Dalam album ini juga Meggy turut menampilkan sebuah lagu berunsur bahasa Minangkabau iaitu Udo Lan Tibo ciptaan Yunus Era dan Osman Zex.


    Download MP3 Via MediaFire:
  • Meggy Z - Permisi (Safei Sroop)
  • Meggy Z - Dari Hati Ke Hati (Safei Sroop)
  • Meggy Z - Kertas Basah (Erike LB)
  • Meggy Z - Radio Cinta (Taufik Hidayat)
  • Meggy Z - Udolah Tibo (Osman Zex & Yunus Era)
  • Meggy Z - Sakau (Sakit Karena Engkau)

    Penyanyi lagu Lebih Baik Sakit Gigi ini, Meggy Zakaria, 50 tahun, tampak rendah hati. Meski punya dua rumah di Cempaka Putih, dan di Cipayung -- yang ada musalanya -- ia sungkan mengungkit soal pendapatannya dari musik dangdut. "Yang penting ada kuda," kata ayah dua anak pemilik BMW keluaran 1980 itu. Pengurus masjid di lingkungannya itu lebih bergembira jika bercerita tentang rencananya untuk naik haji tahun ini. Ia memang religius. "Meski belum pernah membangun masjid, tetapi menyokong pembangunan masjid itu kewajiban," katanya kepada Krisnadi Yuliawan dari Gatra.

    Namanya sebagai penyanyi dangdut melejit kali pertama pada 1987 lewat lagu Sakit Hati. Ia memperoleh bonus lumayan dari produsernya. Namun, meskipun namanya melambung lewat lagu Sakit Gigi pada 1991, peruntungannya tidak jalan seiring. Soalnya, kala itu sistem kontraknya tak jelas. Cuma atas dasar saling percaya. Konon, kabarnya ada penyanyi dangdut yang diberi bonus mobil tak disertai surat tanda kepemilikan.

    Toh, lelaki kelahiran 25 Agustus 1945 itu tetap mensyukuri hidupnya. Ia masih terkenang, selepas SMA pada 1962 ia masih menjadi penyanyi orkes yang mengembara dari kampung ke kampung. Saat itu ia tak cuma menyanyi dangdut. Ia pernah juga bergabung dengan grup band Minang, menyanyikan lagu pop, bahkan memetik gitar pengiring. "Karena saya senang film India, maka bakat dangdut saya pun mengalir," katanya.

    Debutnya di dunia rekaman berawal pada l970, di studio Remaco. Tapi, lelaki yang semula bercita-cita jadi pengusaha itu sempat juga putus asa ketika musik dangdut dicap kampungan, tidak laku, dan segala macam. Tapi karena sudah mendarah daging, ya dijalaninya juga. "Sekarang mau laku atau tidak, saya sudah mantap di dunia dangdut," katanya.

    Syukurlah, sekarang dangdut sudah diterima masyarakat luas. "Bahkan, sudah ada regenerasi," katanya. Hanya saja, ia mengkritik penyanyi dangdut yang muda-muda, yang suaranya terpaksa ditopang teknologi rekaman. "Jarang ada penyanyi muda bersuara dangdut banget," kata Meggy.

    Album Sakau menampilkan banyak lagu merdu termasuk lagu You. Lagu merdu yang
    lain termasuk Bunga Rindu, Gading Retak, Madu Malam dan Mengapa Bedakan. Lagu sakau sebenarnya dibuat dalam dua versi, album ini menampilkan Sakau versi Dangdut koplo. Album ini memang tidak mengecewakan. Meggy Z Sentiasa tampil dengan lagu dangdut yang menarik dan merdu . Album ini diedarkan oleh Sani Music Collection. Tidak ada di Malaysia.

    Download MP3 Via MediaFire:
  • Meggy Z - Bunga Rindu (Ricky Zhun)
  • Meggy Z - Gading Retak (Armadi Raga)
  • Meggy Z - Madu Malam(Endang Raweudy)
  • Meggy Z - Mengapa Bedakan (Ferry AW)
  • Elvy Sukaesih - The Return Of Diva

    Sebuah Album hebat yang menggandingkan Muzik Dangdut Asli dan Moden. Ini adalah hasil usaha Fahmy 'Sharp' Shahab yang begitu diterima di negara Jepun dengan lagu Kopi Dangdutnya. Maka dengan kerjasama bersama Makoto Kubota yang juga suami kepada penyanyi Sandi Suzuki yang juga telah menyanyikan lagu Jepun 'Sukiyaki' dalam irama Dangdut, pada tahun 1992. Lagu hits dalam album ini adalah Jangan Kau pergi @ Koi Na Fuga (ciptaan Rei Nakanishi)



  • Elvy Sukaesih - Bubble Dut (Harry B)
  • Elvy Sukaesih - Dangdut Reggae (Rio Otto)
  • Elvy Sukaesih - Dunia (Suhaemi)
  • Elvy Sukaesih - Hasrat Tak Tercapai (Hamdan Att)
  • Elvy Sukaesih - Kerinduan Hati (Kimi Koishi)
  • Elvy Sukaesih - Koi Na Fuga @ Jangan kau Pergi (Shigure Ottowa)
  • Elvy Sukaesih - Laila Bonita (madonna, Pat Leornard & Bruce Gaitsch)
  • Elvy Sukaesih - Marah (Endang Kurnia)
  • Elvy Sukaesih - Tangis Bahagia (Leo Waldy)
  • Elvy Sukaesih - Tiada Maaf Maafan (Aziz Thalib)
  • Elvy Sukaesih - Wan Abad (Fahmy Shahab)
  • Elvy Sukaesih - Nasib Janda

    salah satu daripada album popular Elvy Sukaesih . Penyanyi Dangdut Malaysia, Zaleha Hamid juga pernah merakamkan semula lagu ini pada tahun 1985 yang lalu. Lagu Nasib Janda adalah ciptaan Slamet B.


    Koleksi MP3 Popular:
  • Elvy Sukaesih - Diam-Diam Jatuh Hati
  • Elvy Sukaesih - Dua Kali Patah Hati
  • Elvy Sukaesih - Kesan Dan Derita
  • Elvy Sukaesih - Nasib Janda
  • Elvy Sukaesih - Mandi Madu









    Imagine listening to One, the compilation of the Beatles’s number one hits, or Number Ones, the equivalent for Michael Jackson, without ever having heard any of the songs. You’ll get the same high from The Dangdut Queen, a batch of Elvy Sukaesih’s big numbers from her years of major Indonesian stardom, 1974-1984. Over its 80 minutes, the smash successes never let up, bam-bam-bam. At times it’s like getting hit by a bus, one with the best production, writing and vocal performance of the period.


    Dangdut is Indonesia’s major homegrown pop tradition. While gamelan is local to Java and Bali and is performed in local languages, dangdut was created post-independence and is performed in the national language, Indonesian. Thus, one can probably remove the word “pop” and call dangdut the music of the united archipelago. Dangdut bands generally feature suling (bamboo flute), gendang (tabla-esque drums), electric guitar, and synthesizer; the singer is the face of the group and in live bands will nearly always be female (though many dangdut recordings feature male singers). The female vocal style falls somewhere between Bollywood warbling and the big, round sound of American R&B. In live performance, the singers dance up a storm, these days quite suggestively. Indonesia’s current dangdut queen, Inul, sings to backing tracks with thick synth lines and techno beats, and her signature hip-swivel is featured in commercials for, among other things, the energy drink Extrajoss.


    House dangdut bands (with the requisite female singer) reside in clubs and outdoor theaters across the country; these venues are frequented almost exclusively by men who, surreptitiously drunk (they’re Muslim), dance with each other in signature dangdut style, butts sticking way out, arms up, elbows bent, jazz hands, ogling the singer who (also Muslim) is dressed in tight but not revealing clothing.


    Thus dangdut is “pop” in the manufactured American tradition – its “stars” are iconic and have great pipes, but they do not write the songs they sing or play any part in production of backing tracks. While the Indonesian Britney is still Britney, it is also Inul, and in her day Elvy Sukaesih was something like Madonna.


    Elvy, whose parents were musicians, didn’t get her start in a local outfit. Born in 1951, she was already on the radio at 10 and grew up along with dangdut, the existence of which her fame predated. Pictures of her from the time period reflected on The Dangdut Queen are way ’80s – she is styled, more than anything, like Cindy Lauper, in dresses as frilly as wedding cakes, big hair, pink lipstick, and spangley hair ribbons. Some pictures mix in bits of traditional Indonesian dress; some show her coy like Peggy Lee.


    Indonesia doesn’t have much of an archival or cultural-export tradition, and in keeping with this, The Dangdut Queen was put together by a Japanese music writer (Katsunori Tanaka) and released by a British label (albeit, one with an outpost in Singapore); the writers of several of the songs are unknown. Unfortunately, the extensive liner notes are error-prone and poorly translated from Japanese and – instead of filling in the archival gaps – feature platitudes such as “What should be highly rated about dangdut is the fact that born from virtually nowhere it has developed today into such an appealing music.” But then again, when it comes to the music, every single track is a standout.


    “Kereta Malam” (“Night Train”), perhaps Elvy’s most stellar recording, was previously introduced to American listeners on Rounder’s The Rough Guide to the Music of Indonesia. The lyrics tell of an archetypal Indonesian experience, the journey across Java by train. Vocal effects and guitar at the beginning of the track pick out the sound of wind in the rice fields and steel wheels on steel rails. Elvy’s languid trills echo the “chugga-chugga” as she tells of elemental excitement.


    Many of the dance numbers, peppy and bright musically, have dark lyrics. In “Colak-colek” (“Touch Lightly”), she sings “Memang aneh / dunia jaman sekarang / banyak orang, orang bilang / tak ada uang, tak sayang,” (“Yes, it’s true / this age is strange / all the people, people saying / there’s no money, no love.”) “Cubit-cubitan” (“Pinching”) uses the semi-rhyming harmony of Indonesian speech to tell of a girl killing herself over her first love, “akhirnya gadis manis bunuh diri/cinta pertama dibawa mati.”


    Two slow-jam highlights, “Izinkanlah,” (“Permit Me”) and “Pacaran” (“Lovers”), borrow from the rhythmic structure of gamelan. In “Izinkanlah” the tempo slips at the bridge, where it slows down for a zither solo, and then revs back up for the lyric. Later the bridge returns, the rhythm slips, then revs again. The cycling is intoxicating. “Pacaran” features handclaps reminiscent of the interlocking, 3-person clapping (keplok) of gamelan. The clapping interludes, played live, are overlaid with synthesized versions of traditional Indonesian instruments, and Elvy sings of smiling and sweet laughter – “We’re going out! Oh, happiness!”


    So turn it up loud, stick your butt out and your hands in the air, and wave ‘em like there are 100 more pop goddesses out there who none of us have ever heard. There probably are, thank god.


    Elvy Sukaesih, lahir di Jakarta, pada 25 Jun 1951, adalah salah satu penyanyi dangdut Lagenda Indonesia yang juga dikenali sebagai "Ratu Dangdut". Ia lahir dari pasangan berasal Sumedang. Ia mulai menyanyi sejak di bangku kelas 3 SD.

    Elvy berkahwin pada usia muda, iaitu19 tahun dengan pemuda keturunan Arab, Zaidun Zeth.Kariernya mulai menanjak pada awal tahun 1970-an ketika menjadi penyanyi pendamping Rhoma Irama pada Orkes Melayu (OM) Soneta meskipun sebelumnya ia telah popular di berbagai Pentas dan Pertunjukan . Setelah berpisah dari Soneta Group,iaitu pada tahun 1975, ia menjadi artis solo dan tetap wujud dalam muzik dangdut hingga sekarang. Ia sehingga kini dianggap sebagai salah satu penyanyi dangdut dengan kualiti suara terbaik.





    Album Mandi Madu merupakan salah satu daripada album terbaik Elvy Sukaesih. Terdapat banyak lagu popular dalam album ini yang diminati hingga sekarang seperti Bimbang, Bulan Diranting Cemara, Kenangan. Album ini diiringi oleh OM Tralala Group Pimpinan Chairul Dilloyd.
    Download MP3 via mediaFire
  • Elvy Sukaesih - Bimbang (Ferry Panggalila)
  • Elvy Sukaesih - Bulan Diranting Cemara (Toto Ario)
  • Elvy Sukaesih - Cinta Dalam Derita(NN))
  • Elvy Sukaesih - Kenangan (Deddy Irama)
  • Elvy Sukaesih - Mandi Madu (Toto Ario)
  • Elvy Sukaesih - Lagu Untuk Sahabat (NN)
  • Elvy Sukaesih - Memilih kekasih (NN)
  • Elvy Sukaesih - Merana(NN)
  • Elvy Sukaesih - Pengobat Rindu(NN)
  • Elvy Sukaesih - Rayu-Rayu(NN)
  • Monday, August 3, 2009

    Vita Fatimah - Saat-Saat Berjumpa (1986)

    Tidak banyak informasi tentang Vita Fatimah. Namun beliau merupakan salah seorang penyanyi Dangdut popular tahun 80an. Seangkatan dengan Herlina Effendy, Titiek Nurniaty @ Nur, Eva Hassan atau Diana Yusuf. Lagu popularnya tahun 80an seperti Kunanti Dan Kutunggu. Beliau banyka menghasilkan album bersama pemuzik Muchtar B (OM Beewafa). Saat-Saat berjumpa merupakan salah satu dari album Vita Fatimah bersama OM Beewafa dan OM Ria Bluntas (Achmad B)