Koleksi Lagu-Lagu Endang Wijayanti

Endang Wijayanti antara penyanyi Dangdut popular dari era 80an hingga sekarang. Tidak Hairan kalau Endang Wijayanti hidup dalam beberapa Genre Dangdut iaitu Dangdut Asli, Pop Dangdut, Disco Dangdut dan House Dangdut. Endang begitu banyak menyanyikan lagu-Lagu Cover Version. Antara lagu baru Endang adalah My Heart (Acha Septriasa dan Irwansyah) dalam versi Dangdut.

  • Endang Wijayanti - Madu Jadi Racun (Endang Kurnia)
  • Endang Wijayanti - Aku Punya Rasa (B Makayock)
  • Endang Wijayanti - Berbeda Warna (Ferry AW)
  • Rujuk - Endang Wijayanti & Nada Baraka (Rhoma Irama)
  • Mandul - Endang Wijayanti & Safei Sroop (Rhoma Irama)
  • Goyang Dombret - Endang Wijayanti (H Ukat S)
  • Nasib Bunga - Endang Wijayanti (Rhoma Irama)
  • Thursday, November 19, 2009

    Zaleha Hamid - Asmara

    Zaleha Hamid
    Zaleha Hamid terkenal dengan Julukan Ratu Dangdut sehingga hari ini. Gelaranntersebut memang tiada penggantinya hingga hari ini walaupun ramai muka baru yang muncul. Beliau aktif pada tahun1960-an. Kegiatan berkaitan kumpulan Orkes Zindegi. Zaleha Hamid merupakan salah seorang penyanyi pujaan ramai era 60-an / 70-an yang sering mendendangkan lagu-lagu di radio Malaysia.

    Ketika itu pengaruh kumpulan The Beatles dari England telah mewujudkan irama pop yeh-yeh dari 1965 hingga 1971. Istilah ""pop yeh-yeh"" telah diambil dari judul lagu popular The Beatles, (She Loves You - Yeh, Yeh, Yeh). Penyanyi pada zaman 1960-an biasanya diiringi oleh kumpulan kugiran.

    Keadaan kesihatan Zaleha Hamid kini agak kurang memuaskan dan beliau masih bersemangat untuk memperjuangkan kerjaya seninya khasnya kepada lagu dangdut yang mengangkat namanya. Antara lagu popular zaleha Hamid samada lagu nyanyian beliau sendiri yang asal atau lagu dari Indonesia adalah Asmara (Elvy Sukaesih), Dangdut Reggae, Kau Lukakan Hatiku, Kerana Pengalaman (Elvy Sukaesih), Pria Idaman (Elvy Sukaesih), Nasib Janda (Elvy Sukaesih), Teman Hati Kekasih Orang dan banyak lagi.


    Lagu-Lagu:-
  • mp3 Dangdut Reggae II
  • mp3 Tandus (oa: Elvy Sukaesih)
  • mp3 Dalam Kerinduan
  • mp3 Kehampaan
  • mp3 Sekadar Meminta
  • mp3 Apa Sebabnya (oa: Elvy Sukaesih)
  • mp3 Simpanan kalbu
  • mp3 Engkau Lukakan Hatiku
  • mp3 Jatuh Cinta Lagi
  • mp3 Asmara (oa: Elvy Sukaesih)
  • Sunday, November 15, 2009

    Koleksi Lagu-Lagu Disco Dangdut

    Disco Dangdut antara Genre Dangdut yang paling banyak menghasilkan artis baru bermula pada tahun 1992. Demam Disco Dangdut turut melanda Malaysia ketika itu. Sebuah Syarikat Rakaman milik Bapak Jusak Irwan Sutiona (Warga IOndonesia) turut ditubuhkan, iaitu Incitec Enterprise yang terletak di Cheras Kuala Lumpur. Album pertama yang dipasarkan ketika itu adalah 20 Seleksi Super Hits Boom Disco Dangdut dan 20 Super Mega Hits Boom Disco Dangdut yang menyebabkan Disco Dangdut mendadak popular di Malaysia. Masyarakat Malaysia yang sememangnya memandang remeh dan memperlekehkan Dangdut turut "Demam" buat seketika.

    Tahun-tahun 90an memang zaman bagi Muzik dan Lagu Dangdut laris dan hits dipasaran. Penyanyinya juga memang hebat dan berimej moden. Mereka yang popular diera tersebut adalah Atie Adyatie, Merry Andani, Anis Marsela, Nina Ismaya, Baby Ayu, Rani Yulia, Misye Arsita, Helvy Maryand,Mila Roza, Nini Carlina, Helda Febrina, Machicha Muchtar, Wiwi Carlina, Hetty Sundjaya, Daisy Agustina, Tria Maretta, Riza ZR, Yanti Aryanto,Anie Andanie dan berterusan dalam beberapa tahun kehadapannya.

    Komposer yang bertanggungjawab dalam pembikinan album2 Disco dangdut adalah Jeffery Bule dan kemudiannya oleh Doel Sumbang. Terdapat juga pencipta lagu yang asalnya mencipta lagu2 kategori pop, turut mencipta lagu dangdut sehingga hari ini. Mereka seperti Ririn S dan Wahab Yudes.

    Koleksi Lagu-Lagu Disco Dangdut Popular

    -------------------------------------------------------------------------------------
    Antara Lagu-Lagu Disco Dangdut terawal dari Atie Adyatie
  • Atie Adyatie - Mabuk Lagi (Aat Arshad)
  • Atie Adyatie - Goyang Sampai Pagi (Awan Toha)
  • Atie Adyatie - Bosan (Jeffery Bule)
  • Atie Adyatie - Makin Gila (OA: Malkit Singh - Jeffery Bule)
  • Atie Adyatie - Sebel Ahh (Jeffery Bule)
    -------------------------------------------------------------------------------------
  • Anis Maesella - Yang sayang (Jeffery Bule)


    -------------------------------------------------------------------------------------
  • Tuesday, November 10, 2009

    Koleksi Lagu-Lagu Ayu Soraya

    Ayu Soraya khabarnya seorang penyanyi yang memulakan karier sebagai penyanyi pop pada tahun 80an. Namun rezeki Ayu Soraya lebih memihak kepada lagu-lagu dangdut. Maka pada tahun 1988 lahirlah album Dangdut Ayu Soraya yang berjudul Kaca Mata Hitam (Cipt: Muchtar B). Lagu Lain yang popular dalam album ini adalah Bola-Bola cinta, Untuk Apa dan lainnya.

    Setelah itu lahir pula album Rela (Cipt: Harry Chiklet) yang turut mengandungi lagu Kemesraan (Asalnya oleh Iwan Fall, cipt: Jhonny S & Franky S). Dalam album ini ayu turut berduet dalam lagu Kemesraan dengan Mario dan Harry B. Album-Album dan lagu Ayu Soraya yang lain adalah Acong Jadi Amir, Cinta Berpayung Bulan, Rumah Bagai Restoran, Cuma Kamu, Disco Reggae Mix Dangdut.















    Download MP3 Via MediaFire:
  • Ayu Soraya - Bola-Bola Cinta (Mucjtar B - Album Kaca Mata Hitam)
  • Ayu Soraya - Demam Asmara (Meggy Z)
  • Ayu Soraya - Rela (Harry Chicklet)
  • Ayu Soraya, Mario W & Harry B - Kemesraan (Franky S & Jhonny S)

  • Ayu Soraya - Bunga-Bunga Api (Muchtar B)
  • Ayu Soraya - Boleh-Boleh saja (Ayu Soraya)
  • Ayu Soraya - Janda Anak Pak Lurah (Aziz Thalib)
  • Ayu Soraya - Acong Jadi Amir (Muchtar B)
  • Ayu Soraya - Bahagia Di Atas Derita (Muchtar B)
  • Ayu Soraya - Hampir Saja (Endang Raes)
  • Ayu Soraya - Rindu Kepastian (Muchtar B)
  • Ayu Soraya - Kangen Berat (Muchtar B)
  • Ayu Soraya - Bilang saja (Meggy Z)
  • Ayu Soraya - Boy Pakai Jimat (Muchtar B)

  • Ayu Soraya - Permata Biru (Aziz Thalib)
  • Ayu Soraya - Satu Pondok Dua Cinta (Asmin Cayder)
  • Ayu Soraya - Aduh Buyung (Fazal dath)
  • Ayu Soraya - Mawar Di Tangan Melatu Dipelukan (Fazal Dath)
  • Ayu Soraya - Sumpah Benang Emas (Herman Tanjung)
  • Ayu Soraya - Salam Sayang (Meggy Z)
  • Ayu Soraya - Hitam Bukan Putih (Meggy Z)
  • Ayu Soraya - Aku Wanita Dia Wanita (Imam SA)
  • Ayu Soraya - Jeritan Hati (Meggy Z)
  • Ayu Soraya - Asyik Bercinta (Ayu Soraya)


  • Ayu Soraya - Musnah (Muchlis AS)
  • Ayu Soraya - Demam Cinta (Jos)
  • Ayu Soraya - Apa Sih Maunya (Endang Kurnia)
  • Ayu Soraya - Menanti Kehadiran (Teddy KN)
  • Ayu Soraya - Cinta Berpayung Bulan (Eddy Lestaluhu)
  • Ayu Soraya - Mereka Yang Bercinta (H Wempy)
  • Ayu Soraya - Kucing Hitam(Eddy Letaluhu)
  • Friday, November 6, 2009

    Sekilas Meggy Z

    Meggy Zakaria @ Meggy Z. adalah salah seorang Lagenda dalam Dunia Muzik Indonesia secara umumnya dan Dunia Muzik Dangdut Khasnya. Kepergian Meggy Z pada 21 Oktober 2009 yang lalu meninggalkan kesan yang amat mendalam dunia Dangdut Indonesia dengan karya dan lagu2 hits nyanyiannya.

    Meggy ZLahir 24 Ogos 1945 di Jakarta dan Meninggal dinia 21 Oktober 2009 (umur 64)
    di Depok, Indonesia. Mula aktif menyanyi pada 1968 - 2009
    Meggy Zakaria (lahir di Jakarta, 24 Agustus 1945 – meninggal di Depok, Jawa Barat, 21Oktober 2009 pada umur 64 tahun) adalah penyanyi dangdut dan aktor. Ia sangat dikenal publik sebagai penyanyi dangdut, selain itu juga dikenal sebagai pelakon dalam sinetron serta film layar perak.


    Meggy Z mulai berdangdut 1968, tapi hingga 1980-an namanya masih kurang dikenal. Sejak 1981 ia mengasah kebolehannya mencipta lagu. Nama Meggy Z meletup setelah menyanyikan lagu ciptaan Obbie Mesakh Lebih Baik Sakit Gigi.

    Meggy Z meninggal dunia, dikarenakan sakit jantung. Ia dimakamkan di TPU Cilangkap.[

    Saturday, October 31, 2009

    Koleksi Lagu-Lagu Beda Komala

    Penyanyi Dangdut Beda Komala memang penyanyi yang popular di Era 80an hingga 90an, Bahkan mungkin masih menyanyi hinga kini. Memiliki suara yang tersangat Dangdut dan tersendiri seperti Riza Umami. Beda Komala adalah seangkatan bahkan seiringan dengan Riza Umami, Hikmah, Diana Yusuf, Herlina Effendy atau Yusnia. Mereka tergolong sebagai penyanyi dangdut yang muncul selepas era Elvy Sukaesih dan Rhoma Irama. Era ini, termasuk Beda Komala banyak menyanyikan lagu-lagu Dangdut yang dipertik @ adaptasi dari filem Hindustan yang mana sangat sesuai sekali diolah dalam muzik Dangdut.

    Pemuzik yang seringkali mengiringi lagu-lagu Beda Komala adalah Fuad Hedra (Group OM Nababa), Ilin Sumantri (Group OM Ilin) dan tidak ketinggalan Asdi Noor(OM Sonica Special. Antara lagu-lagu Popular Beda Komala tahun 80an adalah Ach Yang Benar, Masih Adakah Cinta, Rintihan Jiwa, Bercerai Muda, Janda 10 Kali, Lagi-Lagi Teler dan banyak lagi.











    Download MP3 via MediaFire:
  • Beda Komala - Masih Adakah Cinta
  • Beda Komala - Angin Sorga

    Download MP3 via MediaFire:
  • Beda Komala - Angin Sorga
  • Beda Komala - Copet Ibu Kota
  • Beda Komala - Curahan hati
  • Beda Komala - Digoda
  • Beda Komala - Janda Kembang
  • Beda Komala - Jauhnya Langkah
  • Beda Komala - Khianat Kasih
  • Beda Komala - Masih Adakah Cinta
  • Beda Komala - Mimpi Di Siang Hari
  • Beda Komala - Pilih-Pilih Dulu
  • Beda Komala - Saat Kerinduan
  • Beda Komala - Tiada Harapan


    Download MP3 via MediaFire:
  • Beda Komala - Ciumlah
  • Beda Komala - Ingkar Janji
  • Beda Komala - Sekuntum Bunga
  • Beda Komala - Wajib Apel
  • Hamdan Att - Cyinthia
  • Beda Komala - Daun Kering
  • Hamdan Att -Gadis Sinting

    Download MP3 via MediaFire:
  • Beda Komala - Daun Kering
  • Beda Komala - Dia segalanya
  • Beda Komala - Karena Dirimu
  • Beda Komala - Kurelakan
  • Beda Komala - Lelaki
  • Beda Komala - Rintihan Jiwa
  • Beda Komala - Romantis
  • Beda Komala - Suami
  • Beda Komala - Tak Mungkin
  • Beda Komala - Terserah
  • Beda Komala - Tiba Masanya
  • Beda Komala - Pikir-pikir

    Download MP3 via MediaFire:
  • Beda Komala -Bercerai Muda (Asdi Noor)
  • Beda Komala - Harapan dan Cinta
  • Beda Komala - Fadilla
  • Beda Komala - Janda Sepuluh Kali
  • Beda Komala -Malam panjang
  • Beda Komala - Marilah
  • Beda Komala - Okey Boss
  • Beda Komala - Perkenalan
  • Beda Komala - Pujaan Hatiku
  • Beda Komala - Rajes khanna
  • Beda Komala - Senang Betul
  • Beda Komala - Terkenang Sayang
  • Beda Komala - Titik Noda

    Download MP3 Via MediaFire:
  • Beda Komala - Curi-Curi (Sukardi)
  • Beda Komala - Iri (Hamdan Attamini)
  • Beda Komala - Tobat (Meggy Z)
  • Beda Komala - Rindu (Ahmad Vaddaq)
  • Beda Komala - Sendiri (Ukat Sukatma)
  • Beda Komala - DiTelan Alam (Ukat Sukatma)
  • Beda Komala - Harapan Dan Duka (Hassanudin)
  • Beda Komala - Mencari Cinta(Yusridi)
  • Beda Komala - Tak Kuasa (Ukat Sukatma)
  • Beda Komala - Mr. Hay(M Faris)
  • Beda Komala - Butir Dosa(Fauzy S)
  • Beda Komala - Pesan Perpisahan(M faris)

    Koleksi Beda Komala:
  • Beda Komala - Lagi-Lagi Teler
  • Beda Komala - Tobat
  • Beda Komala - DiKecup-Kecup
  • Beda Komala - Esok Hitam lagi (Aziz Thalib)
  • Beda Komala - Jangan Korbankan Aku (Fahmy Shahab)
  • Koleksi Lagu-Lagu Ida Laila

    Ida Laila
    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

    Ida Laila (terlahir Murah Ati , Petukangan, Surabaya 1943), adalah penyanyi lagu-lagu Melayu (dangdut) di era awal (1960 hingga 1970-an. Namanya populer lewat lagu Keagungan Tuhan karangan A. Malik Bz. (1965, direkam ulang 1976), Siksa Kubur (ciptaan Achmadi, dinyanyikan ulang oleh Rita Sugiarto dan, bahkan, OM PSP), dan Sepiring Berdua. Lagu-lagunya melankolis dan liriknya "penuh derita", sesuai dengan karakter suaranya.

    Ida tampil pertama kali bersama OM Sinar Kumala Surabaya, pimpinan A. Kadir (almarhum). Setelah itu, ia pun bergabung dengan berbagai grup seperti OM Awara, OM Sonata, dan OM Sanata. Dengan OM Awara, penyanyi ini melahirkan sedikitnya 18 album piringan hitam. Bersama OM Sinar Mutiara meluncurkan tujuh buah album. Diiringi OM Sonata ia menelorkan empat atau lima album.

    Kini Ida Laila, yang menikah dengan Mulyono, lebih dikenal sebagai seorang penceramah agama, walaupun ia mengakui tidak berhenti menyanyi. Permintaan berceramah, yang dianggapnya lebih utama, datang bertubi-tubi membuatnya sukar membuat jadwal untuk kegiatan menyanyi.[1]

    Album-Album:
    "Siksa Kubur" 1960
    "Berkasih Mesra" produksi Lokananta, Solo, tahun 1964.
    "Keagungan Tuhan" 1965
    "Perintah Ilahi" tahun 1967
    "Siksa Kubur" tahun 1976.
    lagu nostalgia 1997 di produksi Indra record
    "Syi'iran Wali" dan "Eling-eling" diproduksi Indra Record Surabaya.
    Album "Pergi tanpa pesan" bersama Mus Mulyadi
    Album 12 lagu dangdut Bersantai Ria
    Album Ojo lali Mas pop jawa
    Album Ida Laila " Berkelana " diProduksi Mutiara Record
    Album Ida Laila 20 Tembang Kenangan



    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Ida Laila Feat Mus mulyadi- Suara Hati
  • Ida Laila - Khayalan Masa Lalu
  • Ida Laila - cinta Dan air Mata
  • Ida Laila - Bukan Jodohku
  • Ida Laila - Kunang-Kunang
  • Ida Laila - Pintu Taubat
  • Ida Laila - Termenung
  • Ida Laila - Jangan Termenung
  • Ida Laila - Tangis Kerinduan
  • Ida Laila - Sayang Anak Ku malang

  • Ida Laila - Aku Merana
  • Ida Laila - Anakku Malang Ayahmu Durhaka
  • Ida Laila - Simpanlah Tangismu
  • Ida Laila - Hanya Untukmu
  • Ida Laila - Dunia
  • Ida Laila - Terhina
  • Ida Laila Feat Mus Mulyadi - Maafkan Aku Tak Berdaya
  • Ida Laila - Cukup Sudah
  • Ida Laila - Anak Haram

  • Ida Laila - Pengaruh Minuman
  • Ida Laila - Siksa Kubur
  • Ida Laila - Istri Teladan
  • Ida Laila - Numpang Mandi
  • The History Of Dangdut Music

    PERJAJALANAN irama melayu mempunyai saat-saat yang dramatis. Biduan S Effendi pada deka tahun 1960-an berhasil mengembalikan supremasi irama melayu dari Malaysia ke Indonesia. Lewat lagu Bahtera Laju ia menempatkan dirinya sebagai pelantun irama melayu paling atas negeri ini. Ia tidak saja menyingkirkan popularitas P Ramlee, penyanyi irama melayu dan bintang film dari negeri tersebut, namun juga merebut penggemarnya. Ramlee yang mengaku keturunan Aceh itu beberapa tahun sebelumnya pernah berjaya antara lain lewat lagu Engkau Laksana Bulan dan Azizah. Selama beberapa tahun irama melayu berkiblat ke sana. Apalagi Ramlee juga membintangi beberapa film layar lebar. Popularitasnya di sini jadi makin subur. Semua yang berbau Ramlee menjadi tren di sini.

    Effendi pada mulanya penyanyi lagu-lagu gambus bersama orkes gambus Al Wardah. Maklum ia keturunan Arab asal Bondowoso, Jawa Timur. Suaranya kemudian sering terdengar lewat RRI Jakarta. Dengan iringan orkes studio Jakarta pimpinan Syaiful Bahri namanya mulai menanjak lewat lagu-lagu karangannya sendiri: Bahtera Laju, Timang-timang, dan Fatwa Pujangga. Populari-tasnya kian melejit lewat lagu Semalam di Malaya (karangan Syaiful Bahri) dan Diambang Sore (Ismail Marzuki). Beberapa saat kemudian ia membentuk orkes melayu Irama Agung, dan ketenaran Effendi makin menjulang lewat lagu Seroja karangan Husein Bawafie. Suaranya yang melengking tinggi menyapu udara negeri serumpun ini dengan mantap. Effendi meninggal pada 25 April 1983 di Jakarta karena penyakit tua.

    "Keberhasilan Effendi sebenarnya merupakan titik kulminasi dari perjuangan para penyanyi lagu melayu negeri ini," tutur Zakaria (66). Zakaria adalah pimpinan orkes melayu Pancaran Muda yang menaruh perhatian besar terhadap perjalanan irama melayu. Menurutnya, biduan A Harris sebelumnya telah memecahkan kebuntuan itu lewat lagu Kudaku Lari, Doa Ibu, Lamunanku, Alam Nirmala, dan Jaya Bahagia yang ditulis dan dinyanyikan sendiri bersama orkes melayu Bukit Siguntang yang dipimpinnya. Apalagi setelah dua filmnya dirilis, Perkasa Alam (bersama Titin Sumarni, artis paling top masa itu) dan Curiga (bersama artis Zunaidah dari Malaysia yang kemudian menjadi istrinya). Lima belas tahun kemudian A Harris inilah yang menyutradarai Rhoma Irama dalam film Penasaran.

    Sukses lagu Seroja menarik minat sutradara Nawi Ismail untuk menokohkan Effendi ke dalam film dengan judul yang sama. Setelah itu sutradara Asrul Sani juga menarik Effendi membuat film Titian Serambut Dibelah Tujuh. Langkah ini jelas makin memperkokoh pamor Effendi di sini dan di negeri jiran. Sama seperti halnya tatkala Ramlee masih dipuja di sini, pamor Effendi di sana juga menumbuhkan banyak penggemar.

    Sayembara "mirip bintang" yang diselenggarakan di sini berhasil memilih Ridwan Amin sebagai vokalis yang suaranya mirip Effendi. Dan ketika tiba saatnya pencarian penyanyi yang vokalnya mirip suara Effendi di Malaysia, terpilih Achmad Zais. Namun, Zais lebih beruntung karena ia sempat diduetkan dengan Effendi ketika Effendi berkunjung ke sana dalam lagu Jumpa Mesra. Penampilan terakhir Effendi di layar perak adalah lewat film Pesta Musik Lobana karya Misbah Yusa Biran. Di sini ditampilkan beberapa band remaja top masa itu karena eranya telah bergeser dari irama melayu ke musik hiburan. Dan sejak itu nama Effendi juga mulai terpinggirkan. Di dalam film ini Zakaria ikut main marakas bersama orkes melayu Irama Agung pimpinan Effendi.

    "Awarahum"

    Kalau ditarik garis ke belakang, sejak dekade 1950-an, Indonesia memiliki nama-nama yang cukup terkenal sebagai penyanyi melayu. Sebut saja Emma Gangga, Hasnah Thahar, Juhana Satar, Suhaemi, A Chalik, M Syaugi, dan A Harris. Yang disebut terakhir ini pernah mencuri perhatian publik irama melayu lewat lagu India, Awarahum, dan Munif Bahasuan menyanyikan lagu O Petaji. Kedua lagu itu sampai kemari lewat film yang dibintangi Raj Kapoor bintang film India paling top masa itu.

    Mereka yang berkibar pada dekade 1960-an adalah Ellya Agus, Ida Laila, A Rafiq, M Mashabi, Munif Bahasuan, Elvie Sukaesih, Ahmad Basahil, Muchsin Alatas, Rhoma Irama, dan Mansyur S. Periode 1970-an menetaskan Rhoma Irama, Elvie Sukaesih, dan Mansyur S sebagai raja, ratu, dan pangeran dangdut.

    Sedangkan orkes melayu dan pimpinannya yang terkenal pada 1950-1960 adalah OM Sinar Medan pimpinan Umar Fauzi Aseran (yang merupakan leburan orkes gambus Al Wardah), OM Kenangan pimpinan Husein Aidid (leburan orkes gambus Al Waton), OM Bukit Siguntang pimpinan A Chalik, dan OM Irama Agung pimpinan S Effendi (1950-1960), pada periode ini di jalur musik hiburan muncul grup band Dolok Martimbang, Riana, Teruna Ria, Eka Jaya Combo, Koes Bersaudara, dan Los Suita Rama.

    Selanjutnya pada dekade 1960-an ke atas adalah OM Sinar Kemala pimpinan A Kadir, OM Kelana Ria pimpinan Adi Munif, OM Chandralela pimpinan Husein Bawafie, OM Pancaran Muda pimpinan Zakaria, dan OM Ria Bluntas pimpinan Ahmad Basahil. Sampai pertengahan dekade 1970-an tercatat OM Purnama pimpinan Awab Abdullah, dan OM Soneta pimpinan Rhoma Irama.

    Orkes Melayu Bukit Siguntang banyak melahirkan lagu-lagu hit seperti Burung Nuri (A Chalik) dan Dunia (Suhaemi). Sedangkan Munif Bahasuan juga pernah ngetop lewat lagu karangannya sendiri berjudul Bunga Nirwana.

    Orkes melayu benar-benar terdesak dengan hadirnya musik rock pada era 1960-an. Jalur pop disemarakkan oleh band remaja dengan peralatan musik mutakhir kala itu, Fender seperti Teruna Ria (pimpinan Zaenal Arifin), Eka Jaya Combo (Rudy Rusadi), Eka Sapta (Bing Slamet), dan Koes Bersaudara (Tony Koeswoyo). Tolok ukur keberhasilan mereka ini adalah tampil di Istora Senayan, sedangkan musik melayu masih tetap di pinggiran. Kiprah mereka hanya sampai di resepsi perkawinan. Mainnya pun masih duduk, kecuali penyanyinya yang berdiri. "Pada masa inilah saya pindah ke rumah Bing Slamet di Gang Arimbi. Saya belajar mengarang lagu pop melayu," kenang Zakaria yang menjadi narasumber tulisan ini. Luciana adalah karya pertamanya yang bertema pop melayu. Lagu ini dinyanyikan Lilis Suryani dengan iringan musik Idris Sardi. Luciana adalah salah seorang anak Bing Slamet yang biasa dipanggil Uci.

    Sejak itu jenis irama pop melayu menjadi tren. Beberapa penyanyi pop papan atas mendulang sukses di sini, seperti Ida Royani (Sado Angkasa karya Aman Doris dan Jangan Duduk di Depan Pintu-karya Zakaria). Sukses kemudian diraih Ida Royani karena setelah menyanyikan lagu Jangan Duduk di Depan Pintu ia berduet dengan Benyamin dalam lagu-lagu bertema gambang modern yang menjadikannya terkenal. Tak ketinggalan Mus Mulyadi membawakan lagu Hitam Manis-karya R Asmi dan Seminggu di Malaysia-karya Zakaria. Hampir semua band yang dikenal sebagai pembawa jenis sebagai pembawa jenis musik pop terjun kedalamnya. Sebut saja Koes Plus, Bimbo, De Lloyd merekam lagu-lagu pop melayu. Sejak itu Remaco mengharuskan semua grup musik yang rekaman di sana untuk memasukkan satu lagu pop melayu dalam albumnya. Tugas ini dipercayakan kepada Zakaria. Pada masa inilah muncul nama-nama beken seperti Tetty Kadi (Kasih Diambil Orang) Rhoma Irama (Anaknya Lima berduet dengan Inneke Kusumawati), dan Titiek Sandhora (Boleh-boleh Jangan dan Pura-pura Benci). Semua lagu itu buah karya Zakaria.

    Puncaknya adalah tatkala Ellya Agus menyanyikan lagu karangannya sendiri Kau Pergi Tanpa Pesan dan Munif Bahasuan menyanyikan lagunya sendiri Bunga Nirwana di Istora Senayan dengan iringan band paling top masa itu Eka Sapta pimpinan Sapta Tunggal binaan Bing Slamet. Acara ini mendapat perhatian besar dari masyarakat ibu kota karena menampilkan penyanyi top masa itu seperti Tetty Kadi, Ernie Johan, Lilis Suryani, Pattie Bersaudara, Tom & Dick dan tak ketinggalan Idris Sardi dengan biola mautnya.

    Peristiwa itu menjadi istimewa karena untuk pertama kalinya sebuah band mengiringi penyanyi melayu sehingga dianggap sebagai come back-nya irama melayu dalam blantika musik Indonesia dan untuk pertama kalinya pula sistem playback diperkenalkan kepada masyarakat. Kebetulan Zakaria bertugas sebagai pemutar pita playback karena statusnya sebagai orang Remaco.

    Lagu Kau Pergi Tanpa Pesan kemudian direkam Remaco dengan iringan orkes melayu Chandralela pimpinan Husein Bawafie dan terkenal luas karena menjadi makanan empuk radio-radio amatir yang waktu itu juga sedang boom di negeri ini.

    Tahun 1968 juga mempunyai nilai istimewa buat irama melayu. Orkes Melayu Pancaran Muda pimpinan Zakaria manggung di Istora Senayan berdampingan dengan band Zaenal Combo pimpinan Zaenal Arifin dalam rangka ulang tahun RRI. Lilies Suryani saat itu sedang ngetop lewat lagu Bulan Purnama menjadi andalan Pancaran Muda di samping Juhana Satar, R Sunarsih, Elvie Sukaesih, dan Zakaria sendiri. Sedangkan Zaenal Combo mengiringi Tetty Kadi, Alfian, Ernie Johan, dan Patty Bersaudara. Zakaria malam itu berperan sebagai arranger.

    Pada kesempatan itulah, tutur Zakaria, "Untuk pertama kalinya sebuah orkes melayu main dengan posisi berdiri dengan menggunakan alat musik modern, yaitu Fender."

    Rhoma memang hadir pada saat yang tepat dan ia mampu memanfaatkan kesempatan itu dengan baik. Ia melakukan perombakan besar-besaran dalam hal instrumentasi, syair, dan sebagainya. "Ia mengubah instrumen melayu dari akustik ke elektrik," tutur Mansyur S, penyanyi dangdut lainnya yang memulai kiprahnya dari Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat.

    Dampaknya, irama melayu memperoleh muaranya menjadi dangdut. Istilah itu diambilkan dari suara gendang yang menjadikan irama ini memiliki ciri khas karena mengundang orang untuk bergoyang. Rhoma menuliskan hal itu dalam lagu Terajana sebagai berikut: lagunya lagu melayu/ sulingnya sulit bambu/dangdut suara gendang/rasa ingin bergoyang....

    Untuk bisa berbuat seperti itu, tentu bukan pekerjaan orang baru. Irama telah menekuni irama melayu dan hiburan sekitar lima tahun. Sejak tahun 1960 ia sudah menyanyi dengan berbagai grup musik melayu. Kesempatan pertama merekam suaranya baru diperoleh pada tahun 1960 bersama orkes melayu Chandraleka pimpinan Umar Alatas. Namun karena rekaman ini tidak berhasil mencuatkan namanya, ia pun pindah ke orkes melayu Purnama pimpinan Awab Abdullah. Belum puas, ia pun pindah ke orkes melayu Pancaran Muda pimpinan Zakaria yang merekam suaranya lewat lagu Di Dalam Bemo karya Zakaria berduet dengan Titing Yani. Dan sampai awal dekade 1970-an namanya masih tetap belum dikenal masyarakat. "Ia masih berada di bawah bayang-bayang Muchsin Alatas," kenang Zakaria.

    Persentuhannya dengan musik hiburan terjadi ketika ia merekam lagu Anaknya Lima karya Zakaria bersama band Zaenal Combo pimpinan Zaenal Arifin. Di sini ia berduet dengan Inneke Kusumawati. Kemudian ia berkolaborasi dengan band Galaxi pimpinan Yopi R Item yang beraliran rock.

    Merasa telah memperoleh bekal yang diperlukan ia pun lantas membentuk orkes melayu Soneta pada awal tahun 1973. Ternyata ini merupakan langkah awalnya yang baik. Ramuan dangdut dan rock pun diluncurkan. Itu terekam dalam lagu-lagu karyanya. Yang cukup menonjol adalah lagu Viva Dangdut.

    Selanjutnya anak kedua Raden Burda Anggawirya ini mentahbiskan grup musiknya itu sebagai Sound of Muslim. Dari sini tampak jelas kubu yang dipilihnya. Diluncurkannya syair-syair yang bernapaskan keagamaan meski tidak sekental milik grup-grup kasidah yang juga bermunculan pada dekade itu seperti Nasida Ria pimpinan Mudrikah Zain atau Qasidah Modern pimpinan Rofiqoh Darto Wahab. Mereka ini berhasil mencuri perhatian masyarakat lewat lagu Perdamaian dan Perdamaian II.

    Raja itu pun hadir di tengah kegetiran, namun tidak menghalangi arus deras karya-karyanya yang menyeruak ke atas, menggiring musik pinggiran itu sebagai musik kebanggaan nasional. Dia tidak begitu saja masuk dalam keliarannya musik rock. Sound of Muslim yang dicanangkannya berupaya mencegah hal itu. Hasilnya, syairnya meski tetap duniawi tetapi ada solusinya, ada nasihatnya, dan ada dakwahnya.

    Setelah makan waktu sepuluh tahun musik dangdut berhasil menyusup ke dalam sendi-sendi kehidupan bangsa Indonesia. Ia pun menyandang gelar sebagai pemegang identitas bangsa. Pada dekade 1980-an musik dangdut telah mampu merepresentasikan nilai-nilai universal yang ada di masyarakat.

    Nilai universal yang dimaksud Irama adalah masuknya idiom-idiom kehidupan masyarakat umum yang tak pernah disentuh oleh jenis musik lain. Coba simak judul-judul lagu dangdut ini: Colak-colek (Camelia Malik), Senggol-senggolan (Koes Plus), Ayah Kawin Lagi (Muchsin), Tangisan Malam Pengantin (Iis Dahlia), Mandul (Rhoma Irama), Pelaminan Kelabu (Mansyur S), Takut Sengsara (Meggi Z), Qur'an dan Koran (Rhoma Irama), Gadis atau Janda (Mansyur S), dan Jandaku (Imam S Arifin). Jauh sebelum itu dangdut telah bicara soal anak tiri (Ratapan Anak Tiri karya Mashabi).

    Identik

    "Dangdut musik yang realistis dan akomodatif. Ia mampu mengangkat nilai-nilai kehidupan yang riil di masyarakat. Aspek-aspek yang tumbuh di masyarakat diangkat," ujar Rhoma. Musik kampungan itu telah menembus tembok-tembok tinggi orang gedongan.

    "Saat ini dangdut sudah sampai pada taraf identik dengan bangsa Indonesia," kata Rhoma, Maret lalu, di rumahnya di kawasan Pondok Jaya, Jakarta Selatan. Tolok ukurnya, dangdut dikenal mulai dari gang becek sampai hotel bintang lima. Ia mengacu pada perumahan-perumahan kumuh di pinggir kota dan hotel-hotel mewah berbintang lima di jantung kota besar. Itu yang di dalam negeri. Di luar negeri tolok ukurnya adalah tampilan kaset yang berisi rekaman keroncong, dangdut selalu diberi label This is Indonesia.

    "Tak ada pesta tanpa dangdut," katanya tegas. Pesta yang dimaksud Irama adalah segala jenis pesta, baik pesta kawin, resepsi, diskusi, reuni, sampai pada pesta kaum selebriti.

    Rhoma bertutur bagaimana rekaman bajakan pertunjukan malam tahun barunya di Taman Mini meluncur pada pagi harinya. Padahal, ia belum menyentuh sama sekali rekaman itu. Tentu saja ia sangat dirugikan dengan ulah para pembajak. Tapi, ia tidak bisa berbuat apa-apa. Namun, di balik itu ia menyaksikan kenyataan betapa sesungguhnya musik dangdut memang sangat digemari masyarakat. Rekaman itu laris di pasaran. Masalah bajakan inilah yang menjadi bisul sampai hari ini sehingga tidak memungkinkan terungkapnya posisi klasemen musik dangdut di masyarakat. "Delapan puluh persen dari jumlah produksi rekaman musik dangdut di pasar adalah bajakan, yang legal hanya dua puluh persen," ujarnya.

    Roda waktu terus bergulir. Rhoma pun terus mengukir sejarah. Namun faktor usia perlu jadi perhatian. "Nasib dangdut selanjutnya saya serahkan kepada para praktisi dangdut. Mampukah mereka meneruskan langkah ini. Mampukah mereka menduniakan musik dangdut?" tanyanya. "Kalau tidak mampu, minimal mempertahankan prestasi yang sudah dicapai."


    * Bill Aribowo Pengamat musik

    Tuesday, October 27, 2009

    Elya Khadam - DIVA Dangdut Sejati

    Bagi generasi sekarang, jarang yang tahu nama Elya Khadam. Pada hal pengaruhnya sangat besar khasnya dalam dunia muzik Dangdut Indonesia dan Muzik Melayu amnya. Sehingga hari ini suaranya tetap sama seperti masa lalu, Bening, jeernih dan lenggok Dangdutnya sangat tersendiri atau sangat khas.

    Bagi yang tidak mengenalinya akan menyebutnya Nenek Centil. Ini kerana umurnya yang sudah mencapai usia 70 tahun lebih. Apa lagi kalau beliau memakai pakaian ala India yang sering di lakukannya. Mungkin orang akan menyangka beliau orang India asli kerana suaranya yang sangat unik seperti suara penyanyi dari India.

    Elya Khadam lahir jauh dari era Rhoma Irama atau Elvy Sukaesih. Memasuki dekad 1960, Elya Khadam sudah menciptakan hits dan demam umum terhadap lagu yang bersyair India. Antara lagu hitsnya adalah Vavan Kamahina Pavana Karosele (Bulan Ini Bahagia Kerana Cinta)dan Mandolin Maratan Dole (Suara Suling Memanggilmu) Beberapa penyanyi dangdut senior mengakui melalui Elya Khadamlah mereka mengenal muzik Dangdut yang sebenarnya. Seperti Mansyur S yang mengakui, belajar menyanyi pertama kali dari Elya sekitar tahun 1960. Begitu juga Elvy Sukaesih yang menyebut Elya adalahsalah satu penyanyi dangdut yang sangat dikaguminya

    Nama Elya Khadam bukan saja dikenali di Indonesia tetapi juga diseluruh Nusantara. Lagunya yang berjudul Janji dan Kau Pergi Tanpa Pesan. Siti Nurhaliza juga pernah merakamkan semula lagu Janji mengikut versi beliau. Lagu Kau Pergi Tanpa Pesan pula begitu terkenal sebagai lagu yang paling banyak dirakamkan oleh artis Malaysia dan Indonesia. Di Malaysia ada versi Dato' M Daud Kilau, Syarifah Aini, Aisyah atau mungkin Ratu Dangdut Malaysia Zaleha Hamid.

    Elya Khadam sebenarnya adalah berdarah Betawi. Karier nyanyi beliau bermula sejak kecil kerana hobinya menyanyi. Sekitar tahun 60an yang lalu pentas dangdut tidak sepopular sekarang namun Elya sering mendapat undangan. Lagu yang mengangkat namanya hingga puncak populariti adalah Boneka Dari India.

    Memasuki tahun 1970-an, barulah bermunculan nama-nama baru dalah arena muzik Dangdut Indonesia walaupun ketika itu Dangdut dianggap muzik kelas ke2. Rhoma irama dan Elvy Sukaesih yang muncul dengan membawa pembaharuan dalam muzik Dangdut. Namun Elya tetap popular dan salah satu lagunya adalah Ingin Jadi Seperti Penyanyi India yang jadi lagi pilihan peminat Dangdut ketika itu.

    Dangdut memang mengalami banyak revolusi. Dngdut juga boleh digabungkan dengan apa jua jenis muzik seperti Rock (Rhoma Irama & Sonetany), Fusion (Camelia Malek & Reynold Panggabean - OM Tarantulla), Disco (Jeffery Bule & Doel Sumbang) Pop (Bartje Van Houten), Jazz (Rere). Elya juga membawa pengaruh dengan mencampurkan Dangdut dengan India. Ini diikuti Mansyur S yang berkolobrasi dengan muzik Hindustan.

    Tidak hairan kalau Elya Khadam berjaya mendapat penghargaan Anugerah Dangdut TPI 200 kerana jasa dan peranan beliau mengembangkan Dangdut. Anugerah ini diberikan bersama Radio ASM Mangkoedilaga. Elya juga khabarnya masih bersemangat untuk membincangkan muzik Dangdut. Tidak Hairan kalau Elya khadam adalah DIVA Dangdut yang Sebenarnya. Lihat beberapa cover album lama Elya khadam.



















    Download mp3 via MediaFire
  • Elya Khadam - Wahai Sayang
  • Elya Khadam - Tak Jemu Menggoda
  • Elya Khadam - Maafkanlah
  • Elya Khadam - Tak Suci Lagi
  • Elya Khadam - Akele Akele
  • Elya Khadam - Buruk Sangka
  • Elya Khadam - Pernyataanku
  • Mansyur S & Elya Khadam - Tukang Foto


    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Ellya Khadam - Mari Kemari
  • Ellya Khadam & Mansyur S - Tukang Jamu
  • Ellya Khadam & Mansyur S - Bintang Dan Sutradara
  • Ellya Khadam & Mansyur S - Miskin
  • Ellya Khadam & Mansyur S - Jangan Ragu
  • Ellya Khadam & Mansyur S - Pandai Berdusta
  • Elyya Khadam - Bisikan Cintaku
  • Elyya Khadam - Saat Perpisahan
  • Ellya Khadam & Mansyur S - Abang Sayang

    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Ellya Khadam Feat Anno Garut - Jakarta India (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam - Pintaku (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam - Bulan Purnama (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam - Bang Yahya (Nordin MS)
  • Ellya Khadam - Bebaskan Aku (Jaja Nehizta)
  • Ellya Khadam - Dua Pacar (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam - Ingin Kembali (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam - Pengantin Yang Gagal (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam - Ellya (Nordin MS)
  • Ellya Khadam - Laki-Laki Pilihan (Ellya Khadam)
  • Ellya Khadam Feat Nordin MS - Sibuta Jatuh Cinta (Ellya Khadam)

    Koleksi Klasik Elya Khadam:
  • Ellya Khadam - Janji
  • Ellya Khadam - Kau Pergi Tanpa Pesan
  • Ellya Khadam Feat Rhoma Irama - Menang Lomba Joget
  • Ellya Khadam Feat Rhoma Irama - Tukang Ramal
  • Ellya Khadam - Malam Berbintang


    Download Non-Stop Dangdiut MP3 Via MediaFire:
  • Mana Tahan - Kekasih - Penantian
  • Ellya Khadam - Salome - Nikmat Dunia
  • Senyuman Pertama - Qais Dan Laila - Senyuman Pertama
  • Cinta Pertama - Abdullah - Akuilah Dia
  • Akuilah Dia - Assoi - Mana Janjimu
  • Mr Hay - Marilah - Jangan sembarangan
  • Jangan Bimbang - Sumpah Setia - Pasangan Hidup - Karena Senyuman
  • Saturday, October 24, 2009

    Koleksi Lagu-Lagu Muchsin Alatas

    Antara album-album Muchsin Alatas dan Titiek Sandhora di Era 70an sebelum beliau menjadi penyanyi dangdut sepenuhnya. Siapa yang tidak kenal lagu Dunia Belum Kiamat dan banyak lagi lagu popular mereka

















    Download Hits MP3 Via MediaFire:
  • Muchsin Alatas - Belum Pernah (Sony Muchson)
  • Muchsin Alatas - Dewiku (Yudhihana)
  • Muchsin Alatas - Langkah-Langkah Cinta (Hasanuddin)
  • Muchsin Alatas - Lembaran Hidup (Hasanudin)
  • Muchsin Alatas - Nyanyian Sunyi (Hamdan Att)
  • Muchsin Alatas - Pedih (Chairul Daud)
  • Muchsin Alatas & Titiek Sandhora - Ramalan (Ferry AW)
  • Muchsin Alatas & Titiek Sandhora - Siapa Bilang (Ferry AW)
  • Muchsin Alatas - Tak Percaya (Joko Lesmono)
  • Muchsin Alatas - Tak Tahan Lagi (M Faris)

  • Muchsin Alatas - Ayo Doong
  • Muchsin Alatas - Gagal
  • Muchsin Alatas - Haryati
  • Muchsin Alatas - Jangan Bersedih
  • Muchsin Alatas - Maafkanlah
  • Muchsin Alatas - Mungkinklah Kau Kembali
  • Muchsin Alatas - Nurlela
  • Muchsin Alatas - Sayang
  • Muchsin Alatas - Siksa
  • Muchsin Alatas - Tersiksa


  • Muchsin Alatas Titiek Sandhora - Dunia Milik Kita Berdua (Leo Waldy)
  • Muchsin Alatas - Maharani (NN)
  • Muchsin Alatas - Cinta Abadi (NN)
  • Muchsin Alatas - Gadis Tak Bermahkota (NN)
  • Muchsin Alatas - Kembalilah (NN)
  • Muchsin Alatas - Khayal Dan Cinta (M Faris)
  • Muchsin Alatas - Pasrah (Leo Waldy)
  • Muchsin Alatas - Perasaan Yang Dicinta (M Faris)
  • Muchsin Alatas - Salah Lihat (M Faris)
  • Muchsin Alatas - Sunnah Ilahi (NN)

  • Muchsin Alatas - Cintaku pasti Kembali (Puji Rahaesita)
  • Muchsin Alatas - Sudah Tahu Aku miskin (Asmin Carder)
  • Muchsin Alatas - Sudah Tahu Aku Miskin - Versi Chadut (Asmin Cayder)
  • Muchsin Alatas - Air Mata Duka (Imam Badawie)
  • Muchsin Alatas - Layla Bukan Milikku Lagi (NN)
  • Muchsin Alatas - Musafir Cinta (NN)

  • Muchsin Alatas - Senyumlah Sayang
  • Muchsin Alatas - Anithya
  • Muchsin Alatas - Pesan Ayah
  • Muchsin Alatas - Surat Balasan
  • Muchsin Alatas - Kenangan Pedih Di Awal September
  • Muchsin Alatas - Anarkali
  • Muchsin Alatas - Anak Pungut
  • Muchsin Alatas - KuIkhlaskan
  • Muchsin Alatas - Pesona
  • Muchsin Alatas - Cinta Membara
  • Muchsin Alatas - Dara Ayu
  • Muchsin Alatas - Suratan Takdir

  • Muchsin Alatas - Cinta Dusta
  • Muchsin Alatas - Pengabdi Seni
  • Muchsin Alatas - Adinda
  • Muchsin Alatas - Cincin Kenangan
  • Muchsin Alatas - Malini